Ditemani rerumputan yang bergoyang-goyang
Awan putih menjelma menjadi pelindungku
Angin berubah menjadi penyejukku
Aku duduk termenung
Memandang ke arah pepohonan
Mereka tetap tegar apa pun yang menyerang mereka
Mereka dapat melewati tekanan sehebat apapun
Sementara aku?
Aku hanya duduk termenung di bukit hijau
Tiba-tiba burung kecil terbang melintasiku
Melempar batu ke arahku
Melempar ranting-ranting pohon ke arahku
Aku hanya bisa diam
Aku hanya bisa tertahan
Sementara mereka terus menerus melempariku
Mereka melempari pohon itu dengan kerikil-kerikil kecil
Pohon itu tetap tegap
Tidak memperlihatkan ketakutannya
Sementara aku?
Hanya duduk tertahan di bukit hijau
Hujan pun mulai turun
Guntur bersaut-sautan di atas sana
Wajahku dihempas badai
Aku hanya bisa pasrah menerima hempasan itu
Aku tidak berani melawan mereka
Kekuatan mereka lebih hebat daripada aku
Kulihat pepohonan itu
Mereka tetap tegar menerima hempasan itu
Mereka berusaha melawan terpaan badai yang dihempaskan ke arah mereka
Sementara aku?
Hanya duduk terpuruk di bukit hijau
Betapa menyedihkannya diriku
Betapa buruknya diriku
Yang hanya mau menerima segala macam hinaan dan pukulan
Yang hanya bisa diam dan tidak melawan
Ingin rasanya aku melawan
Tapi apa daya
Aku hanyalah makhluk yang sangat lemah
Makhluk yang paling menyedihkan di muka bumi ini...
No comments:
Post a Comment