Monday, April 21, 2008

CINTA KELABU

Sekian lama hati ini menunggu
Untuk menanti cintamu
Dengan penuh pengharapan
Yang begitu mendalam di hatiku

Semua yang ku lakukan
Tanpa pernah kau sadari
Adalah seluruh perasaanku padamu
Yang kuberikan seutuhnya hanya kepadamu

Gelisah hati ini menunggu
Akan cintamu yang tidak pasti
Terhadap diri ini
Yang telah menunggu lama

Biarlah hati ini melihatmu bahagia
Walau diselimuti harap dan cemas
Dengan penuh pengharapan
Tertutup awan kelabu

Aku berharap dalam hati penuh rasa
Kau akan sadari
Bahwa selalu ada di sisimu
Sebuah bintang kecil
Yang selalu menyinarimu…

CINTA dan WAKTU

Aku tak dapat berkata satu patah kata
Untuk mempertahankan cinta kita
Ketika mereka berkata tidak
Sungguh aku tak dapat berkata

Terpisahkan oleh jarak dan waktu
Antara aku dan engkau yang berada di sana
Yang selalu mencinta dengan ketulusan
Tanpa bisa melakukan apa pun

Perpisahan antara cinta kita
Yang menjadi sebuah guratan luka
Dihatiku yang merasa sedih
Adalah penyelamat cinta

Aku akan selalu bertanya kepada waktu
Kapan kita akan kembali bersama
Untuk menjalani kebersamaan yang kini hilang
Bersama bayanganmu

Aku akan menunggu waktu itu
Menunggu hingga waktu memberi jawabnya
Untuk kita kembali bersama
Menjalani kehidupan dengan penuh kasih

CENGKERAMAN CINTA

Kurasakan kesedihan yang tak kunjung reda
Karena aku terus membayangi dirimu
Yang tak lagi mendampingiku di sini
Hilang bersama kenangan


Ku ingin mengulang waktu
Sebelum aku mengenalmu
Sebelum kau ada dihatiku
Sebelum kau lemparkan jangkar cintamu untukku


Aku tak bisa bergerak bebas
Karena kau mengikatku begitu kuat
Dengan kekuatan cintamu yang tulus
Sehingga aku menjadi lemah


Aku hanya pasrah kepada Yang Berkuasa
Agar Ia lepaskan aku dari cengkeraman ini
Lepas bebas menuju kebahagiaan
Yang belum pernah aku rasakan sebelumnya

CAHAYA BINTANG

Beribu kata kau ucapkan padaku
Bahwa kau akan ada untukku
Beribu kata kau hanturkan padaku
Bahwa kau akan ada di hatiku


Perasaanmu padaku tertulis indah di sana
Penuh dengan hiasan yang indah dan menawan
Meyakikanku atas perasaanmu padaku
Yang takkan pernah sirna sekejap mata


Hari-harimu kau berikan padaku
Tanpa rasa takut dan cemas
Kau akan meminta waktu itu kembali
Untuk mengulang semua peristiwa yang telah lalu


Tanpa ku sadari
Kau berikan waktu itu tidak hanya untukku
Ada bintang yang lebih bersinar
Ketika bidadari malam menangis meneteskan air mata


Kutinggalkan dirimu yang kuyup
Dalam keheningan malam
Dipenuhi suara rintikan air mata bidadari malam
Dengan sejuta perasaan tanpa makna


Kasih…
Mengapa kau mempermainkan cahaya bintang malam?
Sesungguhnya cahaya itu akan tetap menyala di malam hari
Jika kau bersungguh-sungguh untuk menjaga cahayanya

Sunday, April 20, 2008

BULAN KEENAM

Bulan keenam…
Menjadi saksi atas diriku
Yang telah menjadi buta
Karena amarah tak terelakkan


Bulan keenam…
Menjadi tanda untuk diriku
Yang selamanya akan sendu
Takkan kembali menjadi baru


Bulan keenam…
Menjadi bulan cermin diri
Yang memantulkan bayangan tanpa senyum
Selalu semu tak berwarna


Bulan keenam…
Menjadi bulan kebencianku
Yang tak pernah memberikan rasa
Di hati yang tak berasa

BUKIT HIJAU dan AKU

Aku berada di bukit hijau
Ditemani rerumputan yang bergoyang-goyang
Awan putih menjelma menjadi pelindungku
Angin berubah menjadi penyejukku

Aku duduk termenung
Memandang ke arah pepohonan
Mereka tetap tegar apa pun yang menyerang mereka
Mereka dapat melewati tekanan sehebat apapun

Sementara aku?
Aku hanya duduk termenung di bukit hijau
Tiba-tiba burung kecil terbang melintasiku
Melempar batu ke arahku
Melempar ranting-ranting pohon ke arahku
Aku hanya bisa diam
Aku hanya bisa tertahan
Sementara mereka terus menerus melempariku

Lalu burung itu terbang ke arah pepohonan
Mereka melempari pohon itu dengan kerikil-kerikil kecil
Pohon itu tetap tegap
Tidak memperlihatkan ketakutannya
Sementara aku?
Hanya duduk tertahan di bukit hijau

Hujan pun mulai turun
Guntur bersaut-sautan di atas sana
Wajahku dihempas badai
Aku hanya bisa pasrah menerima hempasan itu
Aku tidak berani melawan mereka
Kekuatan mereka lebih hebat daripada aku

Kulihat pepohonan itu

Mereka tetap tegar menerima hempasan itu
Mereka berusaha melawan terpaan badai yang dihempaskan ke arah mereka
Sementara aku?
Hanya duduk terpuruk di bukit hijau

Ingin aku hilang dari muka bumi ini
Betapa menyedihkannya diriku
Betapa buruknya diriku
Yang hanya mau menerima segala macam hinaan dan pukulan
Yang hanya bisa diam dan tidak melawan
Ingin rasanya aku melawan
Tapi apa daya
Aku hanyalah makhluk yang sangat lemah
Makhluk yang paling menyedihkan di muka bumi ini...

BUKAN yang TERBAIK

Lagu sendu tercipta untuk dirimu
Mengalun indah melewati jagad raya
Tersusun indah menyimpulkan seluruh perasaan hati
Yang kini pergi entah ke mana

Lepas beban di hati meninggalkan dirimu
Tanpa memberikan kenangan manis tak terlupakan
Sehingga hatimu masih bersih dari noda
Yang belum ada di hatimu yang putih

Langkah kakiku terus melangkah maju
Tak mau untuk mundur kembali
Kepada masa lalu yang tak pantas teringat
Oleh dirimu dan hatiku

Ketahuilah bahwa aku bukan yang terbaik
Bukan aku yang pantas untuk dirimu
Karena aku hanyalah beban hati
Yang akan selalu menghantuimu
Di setiap gerak langkahmu

BINTANG KECIL dan DUA PULUH DUA

Akhirnya hari ini tiba

Hari di mana ia nantikan

Untuk dapat tertawa riang

Melupakan segala lara di hati

Semua berbahagia untuk dirinya

Melupakan sedih yang dirasakan

Hanya untuk dirinya yang berbahagia

Pada hari ke dua puluh dua di bulan Mei

Bintang menjelma menjadi cinta sejatinya

Menebarkan cahaya ke dalam hatinya

Menerangi hati sucinya yang dulu gelap

Menjadi terang kembali

Berselimutkan cahaya bintang berkilauan

Cinta sejati datang menghampirinya

Memberikan kecupan hangat tak terlupakan

Dan cinta sejati uraikan kata di telinganya

Selamat Ulang Tahun Bintang Kecilku…

BAHAGIA di KETIGA dan KETIGA

Meski waktu terus berlalu

Tetap ku menjadi satu

Walau ku telah menjadi tua

Tiada rasa menjadi kecewa

Hari ini aku menjadi tak bermuda

Terlahir sebagai makhluk yang semakin dewasa

Dalam kehidupanku yang menjadi tak berhati

Tak ingat akan diriku yang dulu berhati

Kuhargai waktu yang diberikan olehNya

Kudiberi kesempatan untuk menyikapi hidup

Dalam waktu yang taktentu

Yang menjadi rahasianya

Kesempatan ini tak kusia-sia

Mereka yang menyayangiku dan selalu ada untukku

Kan kujadikan bintang penerang jiwa

Sebagai cahaya hati petunjuk kebaikan

Berbahagialah aku yang selalu mereka sayang

Di hari yang semakin tua untuk diriku

Tetap mereka ingat dengan hari ini

Hari yang berharga untuk diriku di hari ketiga di bulan Maret

AnDRiVA

Satu tahun kebersamaan telah berlalu
Kulewati dengan penuh cerita
Bahagia dengan penuh senyum
Sedih dengan penuh air mata

Kutemukan empat orang di sana
Yang selalu menjadi cerita dalam hidupku
Yang takkan lepas dari ingatan
Selalu di hati takkan pernah pudar

Andriva…
Kini aku mempunyai nama bersama mereka
Bersama empat orang yang tak pernah lelah
Akan diriku yang terbelenggu hitam

Terima kasih untuk kalian
Yang telah menjadi bintang-bintang dihatiku
Menyadarkan diriku akan sebuah arti persahabatan
Yang selalu kekal terukir di hatiku

Andai waktu dapat berhenti sejenak
Ku ingin menghabiskan waktu bersama kalian sekali lagi
Dengan tawa dan canda
Penuh rasa bahagia

Entah kapan dapat terulang
Hari-hari bersama kalian
Bintang-bintang hatiku
Andriva…